CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 15 Oktober 2012

Hafalan Shalat Delisa

Hafalan Shalat Delisa merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 22 Desember2011 yang disutradarai oleh Sony Gaokasak serta dibintangi oleh Nirina Zubir dan Reza Rahadian. Film ini diangkat dari novel laris karya Tere Liye dengan judul yang sama. Seluruh pengambilan adegan film ini dibuat di Aceh.

Sinopsis
Delisa (Chantiq Schagerl) gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).
26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.
Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.

Pemeran 
  • Delisa - Chantiq Schagerl
  • Abi Usman - Reza Rahadian
  • Ummi Salamah - Nirina Zubir
  • Fatimah - Ghina Salsabila
  • Aisyah - Reska Tania Apriadi
  • Zahra - Riska Tania Apriadi

Sumber :
klik disini : http://id.wikipedia.org/wiki/Hafalan_shalat_delisa

Minggu, 14 Oktober 2012

Puisi "IBU"


DOA UNTUK IBU

Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani

DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa

Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun

Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku

Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada

Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu

Rabu, 10 Oktober 2012

Ranah 3 Warna


Ranah 3 Warna.jpg
PenulisAhmad Fuadi
IlustratorDoddy R. Nasution
Seniman sampulSlamet Mangindaan
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
GenreEdukasiReligiRoman
PenerbitGramedia (Jakarta)
Tanggal terbitJanuari 2011
Halaman416
ISBN978-979-22-4861-6
Ranah 3 Warna adalah novel kedua karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2009. Novel ini merupakan kedua dari trilogi Negeri 5 Menara bercerita tentang Alif yang baru selesai menamatkan sekolah di Pondok Madani (PM) Ponorogo Jawa Timur dan perjalanannya mewujudkan mimpi menjadi Habibie di Teknologi Tinggi Bandung, lalu merantau untuk menggapai jendela dunia sampai ke Amerika.

SINOPSIS
Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arabdan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.
Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?
Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: “Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?” Hampir saja dia menyerah.
Rupanya mantra 'man jadda wajada' saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat mantra kedua yang diajarkan di Pondok Madani: ''man shabara zhafira'. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?
Kemana nasib membawa Alif? Apa saja 3 ranah berbeda warna itu? Siapakah Raisa? Bagaimana persaingannya dengan Randai? Apa kabar Sahibul Menara? Kenapa sampai munculObelix, orang Indian dan Michael Jordan dan Ksatria Berpantun? Apa hadiah Tuhan buat sebuah kesabaran yang kukuh?
Ranah 3 Warna adalah hikayat bagaimana impian tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup terus digelung nestapa. Tuhan bersama orang yang sabar.

TOKOH
  • Alif: Tokoh 'aku' dalam cerita ini.
  • Randai: Teman Alif sejak kecil yang selalu bersaing dalam mengejar impian.
  • Raisa: Teman sekaligus tetangga Alif di Bandung, dan Alif jatuh hati padanya.
  • Rusdi: Teman satu grup Alif yang unik dan pandai berpantun
  • Francois Pepin: Homologue Alif di Quebec

SUMBER ;

Negeri 5 Menara



Negeri 5 Menara adalah roman karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh Gramedia pada tahun2009. Novel ini bercerita tentang kehidupan 6 santri dari 6 daerah yang berbeda menuntut ilmu di Pondok Madani (PM) Ponorogo Jawa Timur yang jauh dari rumah dan berhasil mewujudkan mimpi menggapai jendela dunia. Mereka adalah:
  1. Alif Fikri Chaniago dari Maninjau
  2. Raja Lubis dari Medan
  3. Said Jufri dari Surabaya
  4. Dulmajid dari Sumenep
  5. Atang dari Bandung
  6. Baso Salahuddin dari Gowa
Mereka sekolah, belajar dan berasrama dari kelas 1 sampai kelas 6. Kian hari mereka semakin akrab dan memiliki kegemaran yang sama yaitu duduk dibawah menara pondok madani. Dari kegemaran yang sama mereka menyebut diri mereka sebagai Sahibul Menara.

SINOPSIS
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranahMinangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermainsepak bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.
Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawamenuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya, belajar di pondok.
Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.
Dia terheran-heran mendengar komentator sepak bola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.
Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari MedanSaid dari SurabayaDulmajid dariSumenepAtang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.

TOKOH 
  • Alif : Tokoh 'aku' dalam cerita ini.
  • Raja : Teman Alif dari Medan. Ia adalah anggota English Club dan seorang orator yang hebat.
  • Baso : Dari GowaSulawesi. Terkenal karena memori fotografis dan Bahasa Arab yang fasih. Ia meninggalkan Pondok Madani saat kelas lima untuk menjaga neneknya dan berusaha menghafal Al-Qur`an di kampung halamannya.

TOKOH LAINNYA 
  • Ayah / Fikri Syafnir / Katik Parpatiah Nan Mudo :
  • Pak Sikumbang :
  • Pak Etek Muncak :
  • Pak Etek Gindo Marajo :
  • Pak Sutan :
  • Ismail Hamzah :
  • Burhan :
  • Kiai Amin Rais :
  • Kak Iskandar Matrufi :
  • Rajab Sujai / Tyson :
  • Ustadz Torik :
  • Raymond Jeffry / Randai :
  • Ustadz Surur :
  • Ustadz Faris :
  • Ustadz Jamil :
  • Ustadz Badil :
  • Ustadz Karim :
  • Kak Jalal :
  • Amir Tsani :
  • Pak Yunus :
  • Kurdi :
  • Ustadz Khalid :
  • Shaliha :
  • Sarah : Eriska Rein
  • Mbok Warsi :
  • Zamzam :

Senin, 08 Oktober 2012

Harry Potter



Harry Potter is a series of fantasy novels works of J. K. Rowling from England about  a boy named Harry Potter. Since the release of the first novel, Harry Potter and the Philosopher's Stone in 1997 in the UK, this book has gained fame and commercial success worldwide, made into the film, video game, and various merchandise.
The background story is mostly located in Hogwarts School of Witchcraft and centers on Harry Potter's fight against the evil wizard Lord Voldemort, who uses Dark Arts to kill Harry's parents.
All of Rowling's seven books planned in the series of novels have been published. The sixth book, Harry Potter and the Half-Blood Prince Inggrisditerbitkan native version on July 16, 2005, while the seventh book, Harry Potter and the Deathly Kematiandiluncurkan worldwide on July 21, 2007 (translated version of Indonesian issued on January 13, 2008). The first six books in the series as a whole novel has sold more than 325 million copies and have been translated into more than 63 languages.
The success of these novels, Rowling has become the richest writer in the history of literature. Original versions in English are published by Bloomsbury diInggris Kingdom, Scholastic Press in the United States, Allen & Unwin in Australia, and Raincoast Books in Canada. Indonesian version published by Scholastic Press.
The first five books have been made into the film by Warner Bros. big screen. and gain great success. The fifth film, Harry Potter and the Order of the Phoenix, began to be photographed in February 2006, and was released on July 11, 2007 in the United States. Sixth film, Harry Potter and the Half Blood Prince, released on July 15, 2009.

On the creation of Harry Potter
The idea of ​​Harry Potter was first sparked in the mind of J. K. Rowling when boarding a train from Manchester to London in 1990. At the time, she was recently divorced and take the initiative to make Harry Potter as inspiration his life. He spent time in the way it is by thinking about the plot of the story was complete. On her website, Rowling recounts it:

I have written almost without pause since the age of six but I had never before felt so alive will one idea. I just sat and thought, for four hours (waiting for a train delay), and all the minutiae popping up in my brain, and a skinny boy with black hair and glasses who does not realize that he was a wizard became more and more real to me .

In 1995, the first book titled Harry Potter and the Philosopher's Stone (translated into Indonesian as Harry Potter and the Sorcerer's Stone) is completed and sent the manuscript to several agents. The second agent she tried, Christopher Little, offered to represent her and sent the manuscript to Bloomsbury. After eight other publishers rejected Philosopher's Stone, Bloomsbury offered £ 3,000 cash advance to publish it.
Although Rowling has stated that he does not have a specific target audience of the age when he started writing the Harry Potter books, the publishers at the outset has set a target audience between the ages of nine and eleven. On the night before publication, Joanne Rowling was asked by the publisher to use a pseudonym more gender-neutral, in order to attract young men in that age range, because they are worried that the boys would not be interested in reading a novel they knew to be written by a woman. He chose to use the name of J. K. Rowling (Joanne Kathleen Rowling), took her grandmother's name as the name of both, because he does not have a middle name.
The first Harry Potter book was published in Britain by Bloomsbury in July 1997. In United States the book was published by Scholastic in September 1998, in which Rowling received $ 105,000 for the rights to the United States - a value which is not unusual for a children's book authored by an unknown author (at the time). Worried that the readers in the U.S. do not understand the word "Philosoper" or not take it as a magical theme (because "Philosoper's Stone" or the philosopher's stone is a word in the field of alchemy), Scholastic insisted on changing the name of the book was to be Harry Potter and the Philosopher's Stone for the market America.
For nearly a decade, Harry Potter has been having great success, not only because of the positive reviews and marketing strategies Rowling's publishers, but also because of word of mouth conversations among his fans, particularly among teenage boys. Among teenage boys is important, because for many years among these increasingly interested in reading that is considered obsolete than video games and the Internet. Publisher Rowling managed to capture the excitement among male teenagers and immediately released the first four books in rapid succession, so that their enthusiasm had faded when Rowling did not intend to write the rest of the release of Harry Potter and the Goblet of Fire and Harry Potter and the Order of the Phoenix , and immediately formed a loyal group of readers. This series is also getting adult fans, with the publication of two editions of each Harry Potter book (in Canada and the United Kingdom, but not in the United States). Both have the exact same script, but with a different cover, for each issue of children and adults.

Story
Summary plot
For a synopsis of the novel, see the relevant articles in each series.
The story opens with an uncontrollable situation in the wizarding world (which is usually a secret community) after years of terror by Lord Voldemort. On the night before, Voldemort has found sanctuary Potter family secret, and killed James and Lily Potter. However, when he directed his wand their baby, Harry, the curse of the killer that amount instead turned to himself. Voldemort souls torn from his body destroyed, disappeared from the wizarding world, but not dead. In the meantime, the only result of a failed curse left scars in his forehead, lightning bolt-shaped defect. Mysterious defeat Voldemort gave Harry a special name in the world of magic, "Boy Who Lived". This title in particular because no wizards who is directed by Voldemort can survive against him.
On the following night, a witch brings Harry to Aunt and uncle, Dursley, where he will stay for many years thereafter. The Dursleys are Harry's abusive family and is the non-witch. They always try to hide the background of Harry who is descendant of witches and wizards, and gave him a penalty in case of strange happenings.
On his eleventh birthday, Harry had his first contact with the world of magic, when he received a letter from Hogwarts School of Witchcraft, which was trying to hide by the uncle and aunt, so he was not able to read the letter. The letter was eventually able to read after he was found by Hagrid, the gamekeeper at Hogwarts. Hagrid told her that she really is a witch, and a letter telling him that he provided a place to study at Hogwarts. Each volume of the Harry Potter novel tells the story of one year of Harry's life, mostly spent in the lesson at Hogwarts, where he studied the use of magic and make potions. Harry also learn how to overcome obstacles magical, social and emotional during his teenage years. In the same period, Voldemort also attempted to return to his physical body and restore all its strength, while the Ministry of Magic is trying also to refuse to acknowledge the threat of Voldemort's return. Ministry of Magic's refusal then led to a lot of trouble for Harry Potter.
World of Harry Potter
The Wizarding World of Harry Potter is the story of the world that exists in our world today, but also at the same time completely separate the magic. When compared, the magical fantasy story Narniadunia an alternate world, while the Lord of the Rings Earth-Tengahmerupakan world myths of the past. Harry Potter magic Environmental narrated in the midst of our world today, with the magical objects similar to the objects in the scope of the non-magical. The institutions and their locations were similar or even the same as in the real world, such as London. Environment magic at all can not be seen by the population of the non-magical (or Muggle, for example: The Dursleys).
Magic talent is a natural ability that has been there since birth, can not appear due to be studied. Those who have a magic talent to follow the lessons in schools like Hogwarts in order to master and control. However, it is possible that children born in the family of witches magic has little talent or even none at all (called "Squibs", as Mrs. Figg, Argus Filch). The witches are not necessarily born in a family of witches, and many of them were born to parents (Muggle) who did not know the magic. They are pure-blooded wizards are often not familiar with the world of Muggles, even feels strange to them than we perceive their world. However, the magic and the amazing elements was described as the world-that-really-like-the-real-world. One of the main themes in this novel is the existence of the wizarding world and the ordinary world; in which the characters live in an environment that has the problems that "normal", even if they live in the magic.
Things were repeated
Blood purity (Harry Potter):

  • The witches are generally looking Muggles with condescension and suspicion, the thing is, this attitude becomes bigotry for the small witch. Those fanatics pigeon hole themselves on the basis of many of their ancestors, in which the magician "pure-blood" (those whose family are all witches) is considered as the most high, witch "mixed-blood" (those who have children witches and Muggle) at the secondary level, and "Muggle-born" (those without offspring witch) as the lowest. Proponents believe blood purity that only those who are "pure-blood" who had the right to control the wizarding world, and do not assume that the wizards 'Muggle-born' as a real witch. Some of them even went so far as to kill the "Muggle-born" in order not to be able to learn magic. Most of these fanatics are pure-blood, though it should be noted that Voldemort, who supports this fanaticism, is in fact a mixed-blood wizards. In addition, only a few actually really witches pure-blood, because without marrying Muggle population, magicians over time will run out. However, many wizarding families covering that any of their family marrying the Muggle. One example of such a family is the Black famil
  • Owl
  • Hostel
  • Quidditch


Sources:
click here: http://id.wikipedia.org/wiki/Harry_Potter

Minggu, 07 Oktober 2012

Manfaat Membaca Buku



Manfaat Membaca Buku Membaca buku, koran, majalah atau dari media yang lain, akan melatih otak kita untuk memusatkan pikiran. Otak kita diajak untuk memperhatikan kata demi kata yang ada pada teks tersebut. Karena kalau kita kehilangan bebeapa kata saja, bisa jadi kita tidak akan bisa menangkap keseluruhan maksud dari kalimat yang ada. Kalimat-kalimat yang menarik akan merangsang saraf otak kita untuk bekerja dan mengamati hal menarik tersebut. Ada penelitian yang membuktikan bahwa membaca buku bisa mencegah kita dari penyakit pikun. Mungkin karena kita selalu diajak berpikir ketika kita membaca, sehingga otak kita bisa tetap aktif.

Dr. Aidh bin Abdullah al-Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan” mengungkapkan tentang banyaknya manfaat membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut :
  • Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
  • Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
  • Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
  • Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
  • Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
  • Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
  •  Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
  • Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
  • Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
  • Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).


Banyak manfaat yang didapat dengan membaca, mulai sekarang mulailah membaca kawan.

sumber :

7 Manfaat Madu untuk Kesehatan



Selama ribuan tahun madu digunakan dalam berbagai pengobatan. Al Quran dari sejak 1.400 tahun lalu menyatakan:
“Dan Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (peternakan lebah). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. [QS. An-Nahl: 68-69]
Sebelum antibiotik ditemukan di tahun 1930-an, madu masih digunakan dalam perawatan berbagai penyakit. Dengan beralihnya manusia ke pengobatan modern, madu kian tersisih perannya. Belakangan ini ketika banyak bakteri menjadi resisten terhadap obat-obatan, banyak orang “kembali ke alam” dengan memanfaatkan madu dalam pengobatan.
Apa saja khasiat madu? Berikut adalah 7 manfaat madu bagi kesehatan:

1. Obat luka dan borok.

Madu selama berabad-abad telah digunakan untuk perawatan luka dan borok. Madu berisi glukosa dan enzim yang disebut oksidase glukosa. Pada kondisi yang tepat, oksidase glukosa dapat memecah glukosa madu menjadi hidrogen peroksida, zat yang bersifat antiseptik kuat. Madu dalam kemasan tidak dapat melakukan reaksi ini. Untuk menjadi aktif dan mengurai glukosa madu, oksidase glukosa memerlukan lingkungan dengan pH 5,5-8,0 dan natrium. PH madu murni yang berkisar antara 3,2 dan 4,5 terlalu rendah untuk mengaktifkan enzim. Kulit dan cairan tubuh (misalnya darah) memiliki pH relatif tinggi dan mengandung natrium sehingga memberikan kondisi yang tepat untuk pembentukan hidrogen peroksida.

2. Merangsang pertumbuhan jaringan

Propolis, enzim, dan serbuk sari, vitamin dan mineral dalam madu dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru. Bila digunakan pada luka bakar, madu akan mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah jaringan parut.

3. Menghaluskan kulit

Asam glukonat dan asam organik ringan lainnya yang terdapat dalam madu dapat melonggarkan ikatan sel-sel kulit mati sehingga mempercepat regenerasi, mengurangi keriput dan garis penuaan, menyeimbangkan minyak, dan meningkatkan elastisitas kulit. Madu juga mengandung gula dan asam amino yang membantu mempertahankan kelembaban kulit.
Nilai Gizi Madu per 100 g
Energi304 kcal
Karbohidrat82.4 g
Gula82.12 g
Serat0.2 g
Lemak0 g
Protein0.3 g
Air17.10 g
Riboflavin (Vit. B2)0.038 mg (3%)
Niacin (Vit. B3)0.121 mg (1%)
Asam Pantotenat (Vit. B5)0.068 mg (1%)
Vitamin B60.024 mg (2%)
Folat (Vit. B9)2 mg (1%)
Vitamin C0.5 mg (1%)
Kalsium6 mg (1%)
Besi0.42 mg (3%)
Magnesium2 mg (1%)
Fosfor4 mg (1%)
Potasium52 mg (1%)
Sodium4 mg (0%)
Zinc0.22 mg (2%)
Sumber: USDA Nutrient database

5. Antioksidan kuat

Madu memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi sehingga menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Bahkan, antioksidan yang disebut “pinocembrin” hanya ditemukan dalam madu. Hal ini membuat tubuh Anda lebih sehat, terhindar dari penyakit dan terlihat lebih awet muda.

6. Menurunkan glukosa dan kolesterol darah

Meskipun lebih manis dari gula, madu memiliki indeks glikemik rendah karena diserap ke dalam aliran darah secara bertahap. Anda yang memiliki diabetes harus mengurangi makanan berindeks glisemik tinggi karena akan mendorong lonjakan glukosa darah.
Madu adalah alternatif pemanis yang paling aman dibandingkan gula atau gula sintetis. Beberapa penelitian bahkan menduga madu dapat menurunkan glukosa darah. Mineral dan vitamin alami dalam madu juga membantu menurunkan kadar LDL (kolesterol buruk) dalam tubuh.

7. Meringankan penyakit pernafasan

Madu sangat efektif untuk penyakit pernapasan. Sebuah studi di Bulgaria pada hampir 18.000 pasien menemukan bahwa madu membantu mengatasi bronkitis kronis, bronkitis asma, rinitis kronis, alergi dan sinusitis. Madu adalah obat yang efektif untuk pilek, flu, dan infeksi pernapasan.
Selain ketujuh manfaat di atas, madu secara keseluruhan sangat baik untuk Anda karena mengandung banyak sekali vitamin dan mineral (lihat tabel). Madu berwarna gelap mengandung jumlah nutrisi yang lebih tinggi daripada yang berwarna lebih terang. Sebaliknya, gula pasir tidak memiliki nutrisi atau antioksidan sama sekali. Jadi, mengganti gula dengan madu sebagai pemanis memiliki banyak keuntungan.
sumber :